Tuan Luka di Singgasana Cinta

Oleh: Fina Mawahib

Kidung rindu berujung sendu
Menyusun aksara bertajuk semu
Relung hati merindu dengan sungguh
Berbalas sikap palsu menipu kalbu
Rasa penuh terka jatuh bersimpuh pilu

Tentang kata kecewa
Barangkali sajak bermakna gila
Menggenggam kama meski rasa nian ternoda
Tak pedulikan luka tatkala cinta merajam atma
Lentera sering kali padam, cahaya kerap kali sirna
Namun hati tetap memberikan ruang asa
Sungguh gila ! Cinta mengajak bercanda !

Diselasar malam terselip remang rembulan
Sebilah bintang melukis akhir sebuah persinggahan
Meski dusta menyajakkan lafadz luka
Sebagai hamba tetap melarungkan doa
Di langit Tahajud ; Perjalanan yang harus selalu dirajut

Tuban, 29 Maret 2022
01.51

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGUCAPAN SELAMAT HARI NATAL BAGI UMAT MUSLIM, IKUT ARUS ATAU TETAP MELAWAN ARUS?

RENUNGAN PERISTIWA ISRA' MI'RAJ

DIALOG HATI